Barangkali Anda tak akan mengingat nama keren pemeran film Titanic, Kate Winslet yang menghebohkan itu. Pasalnya, setelah sebut peran dalam film itu, Kate yang didapuk sebagai Rose anak miliuner pemilik kapal, dikabarkan tak lagi diburu sutradara dunia perfilaman lagi. Selain tak memiliki daya pikat, dibandingkan ketika masih syemok bodinya, acting Kate kalah jauh dengan artis generasi baru yang lebih cantik nan menawan. Padahal bila kita menolèh actingnya saat bermain di film Titanic, ditonton jutaan mata seluruh jagat, mengakui kepiawaian Kate perannya biasa-biasa saja. Lantaran keberaniannya dalam shoting ketika menanggalkan pakaiannya dan melakukan adegan sex, saat berperan sebagai Rose dalam film itu, lantas publik menilai actingnya cemerlang. “Padahal actinya biasa² saja, tidak bagus-bagus amat,” tulis pengamat film Time, Marc Whaith, tahun lalu, “keberaniannya melepas pakaian dan melakukan adegan sex yang mengatrol namanya menjadi best actris di film itu.”
Bagi pengemar film, apa yang dikatakan pengamat film media bergensi Time takbisa dibantah. Lantaran acting Kate Winslet, ketika memerankan Rose dalam film Titanic, boleh dibilang tak sebagus saat dia bermain di film lainnya. Meski demikian toh persoalan peran dalam satu film ke film lainnya, ujar pengamat film lain, sebagai bintang tentu tak mengharap cemoohan penggemar lantaran dirinya berani melepas pakaiannya saat beracting. “Masak instruksi sutradara tidak siikuti. Kan dalam skrip naskahnya memang menghendaki seperti itu. Dan kami menyetujui beracting sesuai alur berperan yang ditulis. Apanya yang aneh,” ujar Kate setiap ditanya jurnalis, berkilah
Meskipun Kate membantah tuduhan bahwa dirinya melakukan tindakan pornografi hanya ingin mempopulaerkan dirinya semata. Dirinya tetap bersikukuh, ujar dia membela diri, acting yang dilakoninya memang menghendaki dirinya melepaskan baju dan bertelanjang, hingga melakukan adegan porno seperti yang terlihat dalam film Titanic. “Kalau tidak ada naskah dalam scrip naskah, tentu tidak akan dilakukan. Apalagi waktu pengambilan gambar, dilihat banyak orang. Tak mungkin kalau di luar scenario dilakukan,” katanya di kutib media Strartoday, tahun lalu.
Lebih jauh Kate Winslet menyatakan kegembiraannya, bahwa dirinya hingga kini, masih banyak dikenal masyarakat luas. Termasuk di negara dunia ketiga yang tidak banyak mengorbitkan bintang artis kaliber internasional. Lebih baik, ujar dia wanti-wanti di negara, seperti di kawasan Asia Tenggara, mengikuti jejak dunia perfileman India. Meski karya sineas India belum mampu menyaingi produksi produser film Holliwod, toh rakyat India bangga di negrinya saban tahun membuat film yang sitonton jutaan mata. “Tirulah dunia perfileman di India. Meskipun gaya scenario berkisar soal tari-menari dan lagu, namun menarik penonton di negri mereka. Saya dengar dunia perfilman di Indonesia kini mulai menggeliat banyak pemilik modal ingin bikin film bagus. “Asal jangan buat ffilm biru atau film pesanan pemerintah seperti jaman orde baru.” Contohlah produser. Film India, biar semua orang menonton sambil joget di depan loket gedung bioskup. “Nari gemoy, sekenario model terusan orde bau di masa lalu, buat film janur kuning.”
No Comment